Buah Lai, Si “Durian Kalimantan” yang Kaya Manfaat dan Ramah di Lidah
Apa Kabar Magelang- Pernah mendengar tentang buah lai? Meski namanya belum sepopuler durian, buah ini sebenarnya punya segudang manfaat yang tidak kalah hebat. Buah eksotis yang satu ini tumbuh subur di pedalaman Kutai, Kalimantan Timur, dan telah lama dibudidayakan oleh suku Dayak sebagai bagian dari tradisi dan gaya hidup sehat.
Lai, yang dikenal secara ilmiah sebagai Durio kutejensis, memiliki penampilan luar yang sangat mirip dengan durian. Namun, jangan tertipu. Di balik kulit berduri tumpulnya yang lebih lunak dari durian, tersimpan daging buah berwarna kuning kemerahan yang manis, lembut, dan… tanpa aroma menyengat!

Baca Juga : Kabupaten Magelang Gelar Pelatihan Digital Talent Scholarship 2025, Siapkan SDM Unggul di Era Digital
Kenapa Buah Lai Disebut “Sepupu Kalem” Durian?
Jika durian dikenal dengan aroma kuat dan rasa tajam yang membuatnya jadi buah “cinta atau benci”, maka lai adalah versi lembut dan bersahabatnya. Buah ini tidak mengeluarkan bau menyengat, sehingga cocok untuk orang yang tidak tahan dengan aroma durian, tapi tetap ingin menikmati sensasi mirip durian.
Ciri khas buah lai:
-
Ukuran lebih kecil dari durian biasa
-
Duri kulit lebih pendek dan tumpul
-
Daging buah berwarna kuning-oranye cerah
-
Tekstur lebih lembut dan tidak menyengat aromanya
-
Rasanya manis, tanpa aftertaste pahit
Manfaat Buah Lai yang Luar Biasa untuk Kesehatan
bukan hanya enak, tapi juga kaya nutrisi. Dalam 100 gram buah lai, terkandung berbagai zat penting seperti karbohidrat, serat, vitamin C, lemak tak jenuh, dan senyawa antioksidan alami. Ini dia deretan manfaat yang wajib kamu tahu:
1. Sumber Energi Cepat dan Alami
Mengandung gula alami dan karbohidrat kompleks, buah lai cocok dikonsumsi setelah olahraga atau saat tubuh lelah. Glukosa dalam buah ini mudah diserap tubuh, memberikan energi tanpa efek samping berlebihan.
2. Mengandung Lemak Baik Penurun Kolesterol
Lai mengandung lemak tak jenuh yang berfungsi menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan HDL. Lemak sehat ini juga membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K.
3. Melancarkan Pencernaan
Dengan kandungan serat prebiotik, lai membantu menjaga flora usus dan mencegah sembelit. Rutin mengonsumsinya bisa membuat sistem pencernaan bekerja lebih optimal.
4. Kaya Antioksidan Penangkal Penyakit
Lai memiliki kandungan flavonoid, tanin, dan quercetin, yang terbukti menangkal radikal bebas penyebab penuaan dini dan penyakit kronis seperti kanker, hipertensi, dan diabetes.
5. Penambah Mood Alami
Mengandung triptofan, senyawa yang membantu tubuh memproduksi serotonin alias hormon “bahagia”. Konsumsi buaah lai dapat membantu mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati secara alami.
6. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh
Kandungan vitamin C dan senyawa fenolik dalam buah ini meningkatkan produksi sel imun tubuh untuk melawan virus dan bakteri penyebab penyakit.
7. Menjaga Kesehatan Jantung
Kombinasi serat, antioksidan, dan lemak baik menjadikan sebagai buah yang ramah jantung. Ia membantu menjaga tekanan darah tetap stabil dan mencegah penyumbatan pembuluh darah.
Tips Konsumsi: Enak Tapi Jangan Lupa Batas
-
Batasi konsumsi 1–2 biji per hari untuk mencegah asupan gula dan lemak berlebih.
-
Hindari konsumsi jika memiliki alergi terhadap durian atau riwayat diabetes.
-
Sebaiknya dikombinasikan dengan buah dan makanan lain agar pola makan tetap seimbang.
Dari Hutan Kalimantan untuk Dunia: Potensi Ekonomi dan Kesehatan Buah Lai
bukan hanya menyimpan potensi kesehatan, tapi juga nilai ekonomi lokal. Budidaya buah ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Dayak sejak dulu.
Tapi satu hal yang pasti, buahh lai adalah harta tersembunyi dari tanah Kalimantan yang layak untuk dicoba.
Tertarik Mencoba Buahh Lai?
Jika Anda menyukai durian tapi ingin versi yang lebih ringan dan bersahabat, maka buahh lai adalah pilihan yang tepat. Dengan rasa manis lembut, aroma yang tidak menyengat, dan segudang manfaat untuk tubuh, lai bisa jadi buah favorit baru Anda.
Jadi, kalau suatu saat berkunjung ke Kalimantan Timur, jangan lupa cari buaah lai di pasar lokal—karena sekali coba, pasti ketagihan!