Dior Dior Dior

Israel Perintahkan Militer Siapkan Serangan ke Iran, Situasi Makin Panas

Dior

Ketegangan Memuncak, Menhan Israel Perintahkan Militer Siapkan Serangan Balasan ke Iran

Apa Kabar Magelang- Situasi geopolitik di Timur Tengah kembali berada di ambang krisis. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan pernyataan tegas yang mengisyaratkan kemungkinan aksi militer besar-besaran terhadap Iran dalam waktu dekat. Katz mengonfirmasi bahwa ia telah memerintahkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk menyusun rencana aksi ofensif demi mempertahankan kepentingan strategis Israel, terutama dalam menghadapi ancaman dari Teheran.

“Saya telah memberikan instruksi kepada IDF untuk menyiapkan rencana aksi melawan Iran, termasuk mempertahankan superioritas udara Israel, menghentikan pengembangan program nuklir dan rudal, serta membalas tindakan permusuhan yang didukung Iran,” tegas Katz.

Dior
Israel Perintahkan Militer Siapkan Serangan ke Iran, Situasi Makin Panas
Israel Perintahkan Militer Siapkan Serangan ke Iran, Situasi Makin Panas

Baca Juga : Tito Umumkan Retret Sekda se-Indonesia, Fokus pada Penyelarasan Visi Nasional

Krisis Regional Meningkat Tajam

Ketegangan antara Israel dan Iran melonjak tajam sejak 13 Juni, ketika Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran ke sejumlah target strategis milik Iran.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan balistik ke beberapa sasaran militer di wilayah Israel, memicu kekhawatiran akan perang skala penuh. Pemerintah Iran membantah tuduhan bahwa program nuklir mereka memiliki tujuan militer, sebuah klaim yang hingga kini didukung oleh laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). IAEA menyatakan tidak menemukan bukti bahwa Iran memiliki atau sedang mengembangkan senjata nuklir.

Namun, eskalasi tidak berhenti sampai di sana. Pada 22 Juni, Amerika Serikat ikut terlibat dengan meluncurkan serangan presisi terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran—yakni di Natanz, Fordow, dan Isfahan. Sebagai respons, Iran meluncurkan serangan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid, milik Amerika Serikat di Qatar, pada hari Senin berikutnya.

Trump Umumkan Gencatan Senjata Sementara

Di tengah situasi yang memanas dan risiko konflik yang membesar, mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang kembali aktif di panggung diplomasi, mengumumkan bahwa Israael dan Iran telah menyepakati gencatan senjata untuk menghentikan perang yang telah berlangsung selama 12 hari.

Trump menyatakan pada Senin malam bahwa kesepakatan gencatan senjata dicapai setelah negosiasi yang intens, dan mulai berlaku pada hari Selasa. Ia juga mengimbau kedua pihak untuk menghormati kesepakatan tersebut dan menahan diri dari aksi militer lanjutan.

“Gencatan senjata ini adalah langkah penting untuk mencegah kehancuran lebih lanjut dan mengembalikan stabilitas di Timur Tengah,” kata Trump.

Masa Depan Gencatan Senjata Masih Rentan

Terlebih lagi, kekhawatiran masih membayangi jika salah satu pihak kembali melanggar kesepakatan atau terjadi provokasi kecil yang bisa memicu eskalasi ulang.

Pengamat militer menyebut bahwa situasi saat ini adalah “perang dalam jeda”, bukan perdamaian. Israel, dengan dukungan AS, tetap menunjukkan posisi agresif dalam menanggapi ancaman dari Iran dan jaringan sekutunya di kawasan, termasuk Hizbullah di Lebanon dan kelompok bersenjata di Suriah.

Dior