Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa Hantam Negara Dekat Indonesia,
Apa Kabar Magelang — Negara Dekat RI Diterjang Topan tropis Ragasa melanda wilayah Asia Tenggara bagian utara dengan kekuatan destruktif yang luar biasa. Lebih jauh, sistem meteorologi internasional memperingatkan bahwa pergerakan topan ini bisa menjalar ke wilayah selatan China dalam beberapa hari ke depan.
Filipina dan Vietnam Jadi Korban Awal
Topan Ragasa pertama kali terdeteksi di Samudra Pasifik bagian barat dan mulai meningkat kekuatannya sejak pekan lalu. Saat menghantam Filipina tengah, kecepatan angin mencapai lebih dari 185 km/jam, menumbangkan jaringan listrik, memutus jalur komunikasi, dan menyebabkan banjir bandang di wilayah pesisir.
Di Vietnam, badai membawa hujan lebat selama lebih dari 36 jam tanpa henti. Beberapa wilayah mengalami longsor, dan aktivitas ekonomi lumpuh. Pemerintah kedua negara telah menetapkan status darurat bencana nasional.
Baca Juga: Bupati Magelang Apresiasi Bank Bapas 69, di Tengah Kondisi Saat Ini
Ancaman Menjalar: Indonesia Waspada Dampak Tidak Langsung
“Ragasa adalah tipe topan besar dengan daya jangkau luas. Meskipun pusatnya jauh, efek ekor badai dapat terasa di wilayah laut Indonesia,” ujar Deputi Meteorologi BMKG.
Pergerakan ke Utara: China Siaga Tingkat Tinggi
Model pergerakan topan menunjukkan bahwa Ragasa bergerak ke arah barat laut dan berpotensi mendekati kawasan selatan Tiongkok, khususnya provinsi Guangdong dan Hainan, dalam 3 hingga 5 hari ke depan. Pemerintah China telah meningkatkan status peringatan cuaca menjadi oranye, level tertinggi kedua dalam sistem peringatan bencana mereka.
Bandara, pelabuhan, dan layanan transportasi di kawasan selatan China telah mulai membatasi operasional menjelang kemungkinan kedatangan topan.
Negara Dekat RI Perubahan Iklim dan Intensitas Topan
Para ahli menyebut bahwa Topan Ragasa adalah contoh nyata bagaimana perubahan iklim global dapat memperparah intensitas badai tropis. Pemanasan suhu laut dan atmosfer membuat topan berkembang lebih cepat, membawa lebih banyak uap air, serta memiliki energi lebih besar saat mendarat di daratan.
“Dalam 10 tahun terakhir, tren badai tropis di Asia meningkat dalam kekuatan dan frekuensi,” kata pakar klimatologi dari Universitas Tokyo, Dr. Hiroshi Sakamoto.
Negara Dekat RI Negara-Negara Diminta Perkuat Mitigasi Bencana Regional
Peringatan dini, sistem evakuasi regional, hingga kerja sama bantuan pasca-bencana menjadi kunci penting.
Kesimpulan
Topan Ragasa menjadi pengingat bahwa negara-negara di Asia bukan hanya menghadapi tantangan lokal, tetapi juga ancaman regional akibat krisis iklim global.Kesiapsiagaan dan solidaritas kawasan menjadi krusial untuk menghadapi bencana alam yang semakin tak terduga.