Revolusi Pertanian Modern: Untidar dan Dinas Pertanian Kota Magelang Perkenalkan Teknologi Drone untuk Atasi Hama Padi
Apa Kabar Magelang- Dalam upaya mentransformasi sektor pertanian menuju era digital, Unit Pelaksana Akademik (UPA) Taman Agroteknologi Universitas Tidar (Untidar) Magelang menjalin kemitraan strategis dengan Dinas Pertanian Kota Magelang untuk menerapkan teknologi canggih dalam pengendalian hama padi. Kolaborasi ini diwujudkan melalui program penyemprotan pestisida menggunakan Drone Sprayer di area persawahan Kelompok Tani Marsudikismo, Kelurahan Cacaban.
Teknologi Pertanian 4.0 untuk Atasi Tantangan Petani
Pelaksanaan program ini merupakan respons terhadap ancaman serius Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang berpotensi menurunkan produktivitas padi di wilayah Magelang. Dengan mengadopsi Drone Sprayer, proses penyemprotan berlangsung lebih:
✔ Efisien: Mampu menyemprot 10-15 hektar per hari (10x lebih cepat dari metode manual)
✔ Presisi: Pengaturan dosis pestisida yang akurat melalui sistem digital
✔ Ramah Lingkungan: Mengurangi 30% penggunaan pestisida berkat penyemprotan yang terukur
✔ Aman: Meminimalisir kontak langsung petani dengan bahan kimia
Baca Juga : Real Madrid Perkenalkan Huijsen, Bek Muda yang Dijuluki ‘The New Hierro’!
Dukungan Penuh dari Akademisi dan Pemerintah
Dr. Ir. Yudhi Arnandha, M.T., Kepala UPA Taman Agroteknologi Untidar, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan wujud nyata tri dharma perguruan tinggi. “Ini bukan sekadar demonstrasi teknologi, tapi komitmen kami untuk membawa inovasi langsung ke sawah petani. Drone Sprayer telah terbukti meningkatkan efektivitas pengendalian hama hingga 40% dibanding cara konvensional,” paparnya.
Muhlasin, S.P., Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Kota Magelang, menambahkan: “Kami sangat antusias dengan kolaborasi ini. Teknologi ini menjawab tantangan nyata di lapangan sekaligus menjadi pembelajaran berharga bagi petani tentang pertanian modern.”
Manfaat Nyata bagi Kelompok Tani Marsudikismo
Sukardi (52), Ketua Kelompok Tani Marsudikismo, mengungkapkan antusiasmenya: “Awalnya ragu, tapi setelah melihat langsung, drone ini luar biasa! Biasanya menyemprot 1 hektar butuh 5 orang sehari, sekarang selesai dalam 15 menit saja.”
Program ini memberikan dampak langsung berupa:
-
Pengurangan biaya tenaga kerja hingga 60%
-
Peningkatan akurasi penyemprotan ke bagian tanaman yang tepat
-
Optimalisasi penggunaan pestisida
Rencana Pengembangan ke Depan
Kolaborasi ini akan diperluas melalui:
-
Sekolah Lapang Drone: Pelatihan teknis bagi petani muda
-
Drone Sharing System: Layanan sewa drone terjangkau untuk kelompok tani
-
Pemetaan Digital: Monitoring kesehatan tanaman via multispectral imaging
-
Expansi Area: Akan menjangkau 5 kelompok tani tambahan tahun depan
Data Pendukung
Menurut data Dinas Pertanian Kota Magelang:
-
75% sawah di wilayah ini rentan serangan wereng dan penggerek batang
-
20-30% potensi kehilangan hasil jika OPT tidak dikendalikan
-
5.000 hektar lahan padi di Magelang berpotensi menerapkan teknologi ini
Tantangan dan Solusi
Meski menjanjikan, adopsi teknologi ini menghadapi kendala:
-
Literasi digital petani → Diantisipasi dengan pendampingan intensif
-
Biaya awal tinggi → Skema subsidi dan kerja sama dengan penyedia jasa
-
Adaptasi teknologi → Pelatihan berjenjang dan modul sederhana
Visi Jangka Panjang
“Ini baru langkah awal. Ke depan, kami ingin membangun ecosystem pertanian presisi di Magelang yang mengintegrasikan IoT, big data, dan automation,” tutup Dr. Yudhi penuh semangat