Kumpulkan Ratusan Perwira Menhan AS Gagas Pemangkasan “Birokrasi Gemuk”: Kritik ke Keberadaan Jenderal Berlebih
Apa Kabar Magelang — Kumpulkan Ratusan Perwira Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Pete Hegseth, mengambil langkah kontroversial dengan memerintahkan pengurangan terhadap jumlah jenderal dan laksamana bintang empat aktif di militer AS. Kebijakan ini muncul di tengah kritik bahwa struktur kepemimpinan militer saat ini terlalu “gemuk” dan perlu disederhanakan agar lebih efektif dan responsif.
Apa yang Dilakukan Hegseth
Hegseth mengeluarkan memo yang memerintahkan setidaknya pengurangan 20 persen jabatan jenderal bintang empat di Garda Nasional.
Selain itu, ada instruksi pengurangan sekitar 10 persen perwira tinggi di seluruh cabang militer aktif.
Hegseth menegaskan bahwa pengurangan ini bukan semata‑penghematan, tetapi bagian dari upaya “merampingkan kepemimpinan” agar komando dan struktur pertahanan lebih efisien dan operasional militer bisa lebih siap.
Kritik dan Respons
Beberapa politisi dan anggota Kongres menyambut baik upaya efisiensi, namun menekankan bahwa setiap perubahan harus berdasarkan analisis yang matang dan tidak mengorbankan kemampuan strategis dan operasional.
Ada kekhawatiran bahwa pemangkasan besar‑besaran bisa mempengaruhi moral perwira, transfer pengalaman dan kapasitas kepemimpinan di tingkat tinggi.
Baca Juga: UYA Kuya Akhirnya Pulang ke Rumah Pertama Kalinya Usai Dijarah Bak Kapal Pecah
Makna “Jenderal Gemuk” dalam Konteks Ini
Ungkapan “birokrasi gemuk” atau istilah tidak resmi seperti “jenderal gemuk” adalah metafora untuk menggambarkan adanya excesive hierarchy atau jumlah perwira tinggi yang dianggap terlalu banyak dibandingkan dengan tugas operasional yang ada. Artinya:
Jumlah perwira tinggi yang besar juga disoroti terkait anggaran, pemborosan, dan mubadzirnya posisi yang tidak mempunyai fungsi jelas.
Kumpulkan Ratusan Perwira Tantangan yang Dihadapi Pemangkasan
Beberapa hambatan dan risiko yang harus dihadapi bila langkah tersebut dilaksanakan:
Kesimpulan
Ini adalah usaha reformasi struktur kepemimpinan militer untuk menjadi lebih ramping dan efektif.
Sindiran “Gemuk” Bukan Soal Fisik, Tapi Struktur
Dalam konteks tersebut, istilah “jenderal gemuk” bukan merujuk pada kondisi fisik, melainkan kritik terhadap struktur militer yang dinilai terlalu bertingkat dan tidak efisien. Hegseth menekankan bahwa banyak posisi perwira tinggi saat ini hanya bersifat administratif dan tidak memberikan dampak langsung terhadap kesiapan tempur.
“Kita tidak sedang mempersiapkan perang dengan kertas dan powerpoint. Kita harus kembali ke prinsip dasar—efektivitas di lapangan, bukan prestise di belakang meja,” lanjutnya.
Kumpulkan Ratusan Perwira Rencana Pemangkasan dan Evaluasi Jabatan
Hegseth mengungkap bahwa Departemen Pertahanan tengah mengkaji pengurangan 20% jumlah jenderal dan laksamana aktif dalam tiga tahun ke depan. Evaluasi juga akan dilakukan terhadap posisi-posisi non-tempur yang dianggap membebani anggaran tanpa kontribusi strategis yang jelas.
“Bukan soal jumlah. Ini soal peran. Jika jabatan tidak mendukung kesiapan militer, maka tidak dibutuhkan,” tegas Menhan AS itu.
Kebijakan ini juga didorong oleh dorongan Kongres agar Pentagon melakukan efisiensi anggaran, terutama pasca-pembengkakan biaya dalam proyek pengadaan senjata dan dukungan militer luar negeri.
Respons Internal: Terbelah Antara Dukung dan Khawatir
Pernyataan Menhan ini menuai respons beragam di kalangan militer. Beberapa perwira muda dan menengah menyambut baik gagasan reformasi, menyebutnya sebagai langkah menyegarkan yang bisa memangkas birokrasi dan mempercepat pengambilan keputusan.