Bupati Magelang Apresiasi Bank Bapas 69: Pilar Ekonomi Lokal di Era Tantangan
Apa Kabar Magelang — Bupati Magelang Apresiasi Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan dinamika lokal, Pemkab Magelang memberi sorotan khusus atas kinerja positif Bank Bapas 69 sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang semakin menegaskan perannya sebagai bank kebanggaan masyarakat. Bupati Magelang menyampaikan apresiasi tinggi atas prestasi dan inovasi yang dilakukan Bank Bapas 69, sekaligus mendorong agar peran strategisnya terus diperkuat.
Kinerja Memikat di Tengah Kondisi Sulit
Beberapa fakta yang menjadi latar apresiasi ini:
Aset besar dan pertumbuhan nasabah: Hingga Juni 2024, total aset Bank Bapas 69 mencapai sekitar Rp 1,471 triliun, dan dana pihak ketiga sekitar Rp 1,260 triliun. Nasabah mencapai sekitar 201.360 orang.
Kontribusi nyata terhadap PAD & ekonomi lokal: Bank ini aktif menjadi penyalur dana untuk desa, mendukung petani melalui kredit lunak, serta membantu program UMKM. Bupati menyebut bahwa Bank Bapas 69 bukan hanya mencari laba tetapi menjalankan fungsi ganda — sebagai penggerak ekonomi rakyat.
Inovasi digital & layanan modern: Pada HUT ke‑56 Bank Bapas 69, inovasi seperti aplikasi mobile “Quick Bapas” dan integrasi fitur QRIS menjadi sorotan. Hal ini dianggap penting agar layanan bank tetap relevan dan efisien di era digital.
Baca Juga: Sosok Bripka Alex Sander Selamat dari Pemecatan Tahun 2022 Kini Terlibat Peredaran 1 Kg Sabu
Pesan Bupati & Harapan Ke Depan
Dalam berbagai kesempatan, Bupati Magelang menekankan beberapa hal kepada manajemen Bank Bapas 69:
Profesionalisme, integritas, dan regulasi internal: Pemerintah daerah meminta agar manajemen dan pegawai tetap memegang prinsip good corporate governance (GCG), transparansi, dan tanggung jawab agar kinerja tetap sehat dan berkelanjutan.
Bupati Magelang Apresiasi Tantangan yang Menanti
Walau banyak prestasi, Bank Bapas 69 bukan tanpa tantangan, terutama:
Persaingan perbankan yang makin ketat, termasuk tekanan teknologi digital dan layanan fintech yang menawarkan kecepatan dan biaya lebih ringan.
Kondisi ekonomi makro yang masih rentan; fluktuasi nilai tukar, inflasi, dan dampak global seperti krisis energi atau gangguan rantai pasokan bisa memengaruhi tabungan, likuiditas, dan kredit.
Ekspektasi masyarakat yang tinggi; saat bank sudah menjadi mitra strategis dalam hidup uang masyarakat kecil dan UMKM, kesalahan atau ketidakjelasan bisa cepat menurunkan kepercayaan.
Kesimpulan
Kinerja dan inovasi Bank Bapas 69 di tengah kondisi yang menantang telah berhasil menarik perhatian dan apresiasi dari pimpinan pemerintahan daerah. Dengan aset yang besar, nasabah yang terus bertambah, serta berbagai upaya memperkuat layanan digital, Bank Bapas 69 menunjukkan bahwa bank daerah bisa menjadi kekuatan penting dalam menggerakkan ekonomi lokal. Namun, keberlanjutan prestasi ini akan sangat tergantung pada kemampuan bank dalam menjaga integritas, memperkuat dukungan ke UMKM dan desa, serta adaptasi terhadap perubahan ekonomi dan teknologi.
